BEM KM 2018 Yakinkan Program Kerja Di Hadapan Ormawa Kampus

CIAWI - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Djuanda (Unida) Bogor adakan Sosialisasi Musyawarah Kerja (Muker) bersama KM Unida pada Rabu (17/10) di aula Gedung C Unida.


Membuat terobosan baru, untuk pertama kalinya dalam sejarah BEM KM Unida mengundang semua jajaran Organisasi Mahasiswa (Ormawa), mulai dari BEM Fakultas, Himpunan Mahasiswa Jurusan, juga jajaran Unit Kegiatan Khusus serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), pada Muker yang memang menjadi kegiatan rutin setiap tahun BEM KM Unida.



Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua atau Presiden Mahasiswa (Presma) BEM KM Unida. Dalam kata sambutannya, Presma Unida, Muhammad Arifin menyampaikan harapan agar semua Ormawa yang ada di kampus mengeluarkan pendapatnya serta ikut bergabung di kegiatan BEM KM Periode 2018-2019 dengan dalih nyata tidak bisa bergerak sendiri.


Arifin juga menerangkan bahwa Ormawa sudah seharusnya bisa menjadi wadah saluran kreativitas, membangun rasa kekeluargaan dan kepedulian terhadap sesama mahasiswa Unida.
“BEM KM tidak bisa bergerak sendiri, harus ada yang mensupport dari belakang. Khususnya para Ormawa yang ada dikampus.” papar Arifin.
Acara tersebut diisi dengan pemaparan Program Kerja (Proker) oleh para jajaran Kementrian BEM KM Unida yang diberi nama kabinet Al-Mujjadid di hadapan 20 orang peserta, yang diantaranya perwakilan dari BEM Fakultas Ekonomi (Fekon) dan perwakilan BEM Fakultas Hukum (FH). Juga perwakilan dari UKM yang diantaranya Gisanada, Lingkar Studi Pers (LSP), Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Djuanda, Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Sanggar Seni Teater Lentera (SSTL).
Dalam pemaparannya, jumlah total Proker yang disodorkan mencapai 35 poin yang meliputi event, diskusi, seminar, pendampingan desa, advokasi, pelestarian budaya, kewirausahaan, komunikasi, literasi, lingkungan hidup, penulisan, dan kaderisasi .Semua program ini terbagi di ke-6 kementrian yang ada, yakni Kementrian Dalam kampus (Kemendakpus), Kementrian Luar Kampus (Kemenlu), Kementrian Kewriausahaan (Kewirus), Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), Kementrian Olahraga (Kemenora), dan Kementrian Sosial dan Budaya (Kemensosbud).

Salah satu peserta yang berasal dari UKM Mapala, Adil, mengusulkan agar BEM KM Unida tahun ini bisa lebih bertanggung jawab atas program yang sudah dirancang. Dalam kesempatan itu, beberapa peserta juga menuntut pertanggung jawaban BEM KM Unida periode 2018-2019 di akhir kepengurusan nanti.
"Kami setuju-setuju saja ke program yang sudah terencana oleh masing-masing kementrian, namun yang jelas bagaimana caranya BEM KM mempersatukan para UKM dan semua program teralisasikan." Ujar Adil.
Sekertaris Jendral BEM KM Unida periode 2018-2019, Fitriah, menanggapi semua kritikan dan saran ini di akhir kegiatan. Ia menyikapi dengan yakin bahwa BEM KM kabinet Al-Mujjadid akan siap bertanggung jawab kedepannya.
“Terimakasih atas kritikan dan saran untuk kami, kami siap berkontribusi." Ujar Fitriah. (Andre/Sasth)

Posting Komentar

0 Komentar