Jadi Sarjana Di Tengah Pandemi


(Bogor-14/5) Saat ini Indonesia sedang dirundung oleh pandemi covid-19. Tidak hanya di Indonesia, hampir seluruh negara di dunia pun merasakannya. Jumlah orang yang positif terkena pandemi covid-19 kian bertambah, angka kematian pun tidak bisa dipungkiri, ikut bertambah juga. Tapi dengan terus bertambahnya angka kesembuhan, bahkan lebih tinggi dari kematian menjadi hembusan angin segar bagi masyarakat dan tenaga medis. Hal tersebut membuktikan bahwa pandemi ini dapat disembuhkan.

Untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 ini, pemerintah pun membuat berbagai himbauan. Salah satunya adalah himbauan untuk belajar dan bekerja dari rumah. Hal tersebut dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas Djuanda Bogor (UNIDA Bogor) yang bernama Hanifa Afaly. Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini telah menyelesaikan penelitiannya dan melaksanakan sidang skripsi pada Kamis, 14 Mei 2020.

Dengan judul penelitian "Pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas V di SDN Harjasari 01" Hanifa melakukan penelitiannya dari rumah setelah himbauan liburnya seluruh institusi pendidikan untuk memutus mata rantai covid-19 ini diumumkan. Penelitian yang dilangsungkan pun selama 4 bulan terhitung dari februari hingga mei. Sebelum ada himbauan belajar dari rumah, seperti penelitian pada umumnya, Hani melakukan penelitian dengan langsung datang ke lokasi penelitian.

"Iya harus datang langsung ke sekolah dan mendampingi pengisiaan angket tersebut" ujar Hani.

Setelah adanya himbauan untuk belajar dari rumah, penelitian Hani pun dilanjut melalui online.

"Cara pengambilan data yang aku pake itu melalui online (whatsapp) berhubung penelitian aku kuantitatif dan harus menyebarkan angket jd melalui whatsapp dengan mengirimkan instrumen angket kepada wali kelas dan oleh wali kelas disebarkan kembali digrup kelasnya nantinyaa data yg sudah diisi langsung dikirim ke aku" tutur Hani.
Setelah data terkumpul, data kemudian diolah dan diajukan pada dosen pembimbing untuk dilakukan peninjauan. Proses bimbingan pun dilakukan melalui daring, baik melalui grup chat, email ataupun video call.
"Tapi lebih seringnya melalui email dan chat digrup ataupun personal dengan dospemnya" Proses sidang akhir skripsi yang dilaksanakan oleh Hani melalui Aplikasi ZOOM di hadiri oleh 5 orang, yaitu 2 dosen pembimbing, 2 penguji, dan 1 staff Tata Usaha (TU). Tidak hanya sidang akhir, pada sidang proposal pun Hani melaksanakannya melalui ZOOM.

 "Iya betul bgt karna kalau kita gapunya data aja udh ketinggalan info digrup ataupun ketinggalan bimbingan sama yg lain. Kendala paling dijaringan kalau lemot" jawab Hani ketika ditanya kendala yang dihadapi selama sidang dan bimbingan.

"Motivasi paling utama dan selalu menjadi pacuan aku untuk lulus cepet pasti orang tua yang gapernah cape buat ngasih support baik dalam moril maupun materi selain orang tua temen2 seperjuangan yg selalu ngasih masukan kekuatan buat kita nysuun skripsi disaat kaya gini dan emg bener2 dibutuhin banget semua itu" tambahnya. (BEA/NENGS)

Posting Komentar

0 Komentar