Bogor
- Grand Final Kompetisi Inovasi Bisnis (IB) mahasiswa Universitas Djuanda
(Unida) Bogor kembali terselenggara pada Selasa (26/02/2019). Dengan antusiasme
yang luar biasa kompetisi ini tidak hanya diikuti para mahasiswa saja namun
banyak juga dari tingkat SMA sederajat.
Ajang
tahunan Unida ini, bertujuan untuk mewadahi mahasiswa dalam mengembangkan ide
kreatif untuk berwirausaha. Tahun ini sebanyak 12 team berhasil melewati babak
penyeleksian, namun 1 team mengundurkan diri. Sementara itu, dari kalangan SMA
sederajat terdapat 6 team, yang saling bersaing.
Pemenang Inovasi Bisnis pun diumumkan.
Team yang bernama Berbaju.com berhasil meraih juara 1 Inovasi Bisnis tahun ini.
Team tersebut terdiri dari empat orang yakni Linda Iqomatul Marsus dari FKIP, Siti
Patimah Indriyani, Nurhaini Syifa dan Eva
Tiyana.
Siti
Patimah Indriyani salah satu anggota team berbaju.com menuturkan, inovasi yang
dibuat kelompoknya yaitu jasa jahit online.
“Bisnis
ini Bisnis Online pertama di Indonesia dengan menawarkan jasa jahit
konvensional dengan sistem bisnis sosiopreneur bukan keuntungan yang dijadikan
tujuan utama usaha ini tetapi bisnis ini diperuntukan untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat", ujarnya.
Ide
produk yang dikirim dalam kompetisi Inovasi Bisnis ini bermula ketika diadakannya
sarasehan santri di mana saat itu dimulainya pembuatan kelompok Teman Santri
(TS) untuk menciptakan sebuah usaha yang berpeluang, hingga pada akhirnya
tercetuslah sebuah ide untuk membuat bisnis jasa jahit online.
Patimah pun menceritakan
hambatan-hambatan yang dialami seperti hambatan pada dana.
“Untuk bisnis ini memerlukan Dana yang
cukup tinggi dan membutuhkan banyak Investor. Adapun sasaran dalam penjualan
produk ini yaitu masyarakat Bogor terutama di sekitar UNIDA sebagai pusatnya”,
ucap Patimah.
Patimah
pun berharap agar usahanya dapat berjalan dengan baik.
“Target
kedepannya semoga usaha ini berjalan dengan baik dan terealisasikan dengan baik
juga. Dan Harapannya adalah memajukan perekonomian masyarakat di sekitar
terlebih masyarakat Indonesia”, pungkasnya. (Vera)
0 Komentar