Debat Nasional di Hari Kedua Djuanda Management Competition


Ciawi- (26/03) Djuanda Management Competition (DMC)  kembali berlanjut. Dihari kedua, acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) tersebut mengadakan Lomba Debat Nasional,  bertajuk Optimasi Pergerakan  Pemuda Dalam Membangun Negeri yang diselenggarakan di gedung C Universitas Djuanda Bogor.

Acara ini diikuti oleh sembilan Universitas ternama dari berbagai daerah di Indonesia. Total ada sepuluh tim yang diikut sertakan dalam perlombaan, yaitu Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gajah Mada, Universitas Siliwangi, Universitas Serang Raya, Universitas Jambi, IAIN Surakarta, Universitas haluoleyo, Universitas Kuningan serta Universtas Djuanda juga mengikut sertakan 2 tim dalam perlombaan tersebut. Untuk keberlangsungan acara, pihak panitia juga sudah menghadirkan tiga juri yang sangat berpengalaman dibidangnya.

Pukul. 8.30, Acara dimulai dengan pengocokkan nomor urut bagi setiap tim yang akan tampil. Masing-masing tim beradu argumen sebagai tim pro dan tim kontra dengan judul yang berbeda di tiap sesinya dan ditentukan secara acak. Seluruh tim beradu argumen dengan penuh semangat dan kepercayaan dirinya. Sangat disayangkan, pada pertengahan acara tim dari Universitas Haluoleyo tidak hadir dan diskualifikasi sehingga tim Universitas Gadjah Mada yang pada saat itu menjadi lawannya, otomatis masuk ke tahap final.

Acara yang sudah diadakan sebanyak 3 kali ini dijadikan sebagai acara rutin dan diadakan setiap tahun oleh HMM. Tahun ini acara sedikit berbeda dari tahun sebelumnya karena kali ini jangkaunnya menjadi lebih luas yaitu tingkat nasional. Ada 6 tim yang lolos ke tahap final yaitu Universitas Siliwangi, Universitas Jambi, Universitas Gajah Mada, Universitas Gorontalo, Universitas Serang Raya dan tuan rumah Universitas Djuanda (tim 2) ikut lolos ke tahap selanjutnya.

 "Acara ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh kami (HMM) dan ini sudah ketiga kalinya, harapannya kedepannya semoga Djuanda Managament Competition dapat melahirkan generasi-generasi baru yang peka terhadap ekonomi, peka terhadap perkembangan zaman, peka terhadap pertumbuhan masyarakat negeri ini." Ucap ketua pelaksana Yunandra Sowakil.

"Banyak hambatan yang dilalui, mungkin salah satunya faktor internal, karena untuk merintis acara sekelas nasional dan mengundang kampus-kampus ternama seperti UGM itu sangat sulit." Tambahnya. (Mila/Bunga)

Posting Komentar

0 Komentar