ADU PINALTI, FEI A LOLOS KE BABAK FINAL

Bogor- Tim FEI A, lolos ke babak Final dalam pertandingan sepak bola pada Pekan Olahraga Unida (POU) 2018 melalui adu pinalti dengan skor 3-1 di Lapang Besar Universitas Djuanda pada Rabu (26/12).
Lapang yang terlihat berlumpur karena hujan tersebut tak menghambat jalannya pertandingan  FEI kontra AGT. Diawal kick off babak pertama terlihat AGT menguasai jalannya pertandingan. Meskipun begitu,  AGT tak urung juga membuahkan gol ke gawang lawan. Hingga babak pertama berakhir  kedudukan masih tetap yakni 0-0.

Dibabak kedua, kedua tim pun tampak bermain agresif. Banyak peluang yang dimiliki oleh kedua  tim selama kick off dimulai. Serangan demi serangan yang diterapkan oleh tim AGT di mulut gawang cukup membuat tim FEI sedikit kewalahan.
Memasuki pertengahan, tensi permainan pun kembali memanas hingga beberapa pemain AGT pun sempat mendapat hadiah kartu kuning dari wasit, karena melakukan beberapa pelanggaran terhadap pemain FEI.
Pertandingan FEI VS AGT sendiri merupakan salah satu pertandingan yang menentukan ke babak penentuan untuk memasuki gerbang menuju babak final. Hingga terlihat kedua tim saling melakukan jual beli serangan, kedua tim sempat memiliki kesempatan emas mencetak gol di bibir gawang. Namun ternyata dewi fortuna tidak berpihak pada kedua tim tersebut. Hingga peluit tanda berakhirnya babak kedua, kedudukan pun masih seimbang yakni 0-0. Hingga pertandingan pun di lanjut ke babak pinalti dimana setiap tim memiliki 5 peluang untuk mencetak goal ke gawang lawan masing-masing. Namun pada akhirnya FEI A keluar sebagai juara untuk melaju ke final dengan skor 3-1. Walaupun sempat terjadi drama di adu pinalti karena pemain AGT merasa bola yang di tendang masuk ke gawang FEI A.

Bayu selaku kapten tim FEI A mengaku peetandingan kali ini cukup menarik,  dan provokatif. Ia pun bersyukur karena tim nya bisa masuk ke babak final.

"Senang, Alhamdulillah bisa membawa fakultas masuk final, karena sudah menjadi tradisi minimal masuk final untuk fakultas kami",  ujar Bayu.

"Dan harapannya lawan di final adalah TNK karena setiap tahun sudah langganan dan untuk menghadapi tim lawan tak ada strategi khusus hanya main seperti biasanya, rileks dan insyAllah kemenangan akan diraih", lanjutnya. 
Sementara itu,  kekecewaan akibat kekalahan nampak pada pemain AGT.

"Pada babak pertama kita sudah menguasai jalannya pertandingan. Tapi pas ke babak kedua kami terprovokasi. Hingga beberapa kartu keluar dan beberapa pemain sempat tersulut terpancing emosinya. Sehingga kami harus mengakui kekalahan oleh fei dengan adu pinalti",  ujar Teguh Agustiana Said selaku kapten tim AGT saat di wawancara
(Dew/Ind)

Posting Komentar

0 Komentar