Wajah Baru Presiden Mahasiswa Unida


Muhammad Arifin dan Iqbal Habibi terpilih sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Periode 2018-2019 berdasarkan hasil perhitungan suara yang dilaksanakan Komisi pemilihan umum (KPU) Pusat Universitas Djuanda Bogor, Senin (2/4) pada pukul 22.00 WIB hingga Selasa (3/4) pukul 02.00 WIB dini hari. Perhitungan ini dihadiri 53 orang yang merupakan bagian dari tim sukses masing-masing calon.

Hasil perolehan perhitungan suara mengunggulkan  pasangan calon Nomor  2, Muhammad Arifin & Iqbal Habibi, dengan  824 suara, sedangkan pasangan calon Nomor 1, Fakhri Lutfiansyah dan Sumantri, mendapatkan 322 suara.

Tercatat jumlah mahasiswa aktif 3.880 dan jumlah pemilih 1167. Adapun Suara tidak sah berjumlah 18. Berbeda dari pemilu dua tahun yang lalu, jumlah pemilih yang tercatat hanya sekitar 800 suara. Tahun ini mengalami peningkatan. Namun,  jumlah golput tetap lebih banyak daripada jumlah pemilih.

Muhammad Arifin selaku Presiden Mahasiswa terpilih berharap bahwa Ia bisa merangkul mahasiswa Unida yang menjadi lawan politik dan diterima secara terbuka oleh mahasiswa Unida.

"Perasaan pasti senang saya dan Iqbal terpilih menjadi Presma dan Wapresma. Harapan ke depan semoga bisa merangkul mereka yang  agar mereka peduli terhadap BEM KM.  Untuk ke depannya gerakan perubahan baik di dalam kampus maupun di luar kampus perlu adanya sinergitas, artinya jangan sampai BEM KM menjadi suatu lembaga yang bergerak sendiri,"  ujarnya.

Presiden Mahasiswa periode sebelumnya, Sandi Maftuh Firdaus, ingin agar Presiden yang terpilih bisa membawa gerakan mahasiswa di Unida. "Terus adakan gerakan-gerakan di Unida, karena melihat kondisi sekarang ini Unida memiliki permasalahan-permasalahan baik di dalam kampus maupun di luar kampus yang perlu diawasi sebagai mahasiswa," kata Sandi.

 Sandi juga ingin agar Presma dan Wapresma menjalankan fungsi kontrol sosialnya. "Pendekatan kepada masyarakat harus ditingkatkan, karena dengan kondisi sekarang sedang Pilkada dan bagaimana perekonomian kita yang tidak stabil perlu adanya pendekatan extra kepada masyarakat untuk bisa menyerap aspirasi  agar kita sebagai agen perubahan bisa menyampaikan kepada pemerintah yang terkait," imbuhnya.

 Selain itu, Sandi menambahkan bahwa Presma dan Wapresma mempunyai PR untuk bisa memfasilitasi mahasiswa yang mempunyai prestasi, namun belum bisa terakomodir dengan baik.

Salah satu Mahasiswa Unida Mohammad Heriski Ramadan menyampaikan harapannya pada Presma dan Wapresma terpilih. "Semoga Presma dan Wapresma terpilih bisa menjadi pemimpin yang amanah, bisa mengayomi dan bisa membawa keluarga mahasiswa Unida lebih baik di internal maupun eksternal," ungkapnya. (ANDRE/ELSA)

Posting Komentar

0 Komentar