Lingkar Studi Pers, Bogor — Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkar Studi Pers (LSP) Universitas Djuanda Bogor (UNIDA) melaksanakan kegiatan Media Visit 2025 ke Tempo, Jakarta, pada (20/10/25). Dengan mengusung tema Membangun Identitas dan Profesional Jurnalistik Mahasiswa, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung mengenai dasar-dasar jurnalisme, gaya penulisan, serta proses liputan di lapangan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Redaktur Pelaksana Hukum dan Kriminalitas, Mustafa Silalahi, Climate Rangers, Ginanjar Aryasuta dan Biro Pendidikan Tempo, Raymundus Rikang, sebagai pemateri pada kelas liputan dan jurnalistik Tempo. Acara diikuti oleh 36 peserta, yang terdiri dari anggota Lingkar Studi Pers dan mahasiswa Sains Komunikasi, UNIDA.
Kelas liputan dan jurnalistik dibuka dengan penyampaian materi dasar-dasar jurnalisme oleh Redaktur Pelaksana Hukum dan Kriminalitas Tempo, Mustafa Silalahi. Ia menyampaikan bahwa menjadi jurnalis bukan hanya tentang kemampuan berbicara, tetapi juga tentang keterampilan menulis. Ia menekankan pentingnya membiasakan diri menulis agar semakin lancar, salah satunya dengan membuat jurnal atau diary.
“Menjadi jurnalis itu bukan hanya soal cuap-cuap. Seorang jurnalis harus bisa menulis dan sering menulis agar semakin lancar. Belajar menulis dengan cara, membuat jurnal atau diary,” ujarnya.
Selanjutnya, materi disampaikan oleh Climate Rangers, Ginanjar Aryasuta. Ia membahas mengenai isu-isu lingkungan dan menyampaikan bahwa planet Bumi seharusnya tetap memiliki kualitas yang sama seperti yang dirasakan oleh generasi sebelumnya, sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati lingkungan yang serupa.
“Planet Bumi yang kita tinggali seharusnya memiliki kualitas yang sama dengan generasi sebelumnya, dan generasi mendatang pun berhak menikmati kualitas yang sama,” ucapnya
Setelah materi pertama dan kedua selesai, kegiatan dilanjutkan dengan materi meliput dan menulis berita yang disampaikan oleh Biro Pendidikan Tempo, Raymundus Rikang. Ia menjelaskan bahwa proses liputan terdiri atas beberapa tahapan, yaitu perencanaan, analisis risiko, pengumpulan bukti, publikasi, dan verifikasi akurasi.
“Dalam proses liputan, terdapat beberapa tahapan yang harus diperhatikan. Tahapan pertama adalah perencanaan, kemudian analisis risiko, dilanjutkan dengan pengumpulan bukti, publikasi, dan terakhir verifikasi akurasi,” jelasnya.
Senada dengan itu, anggota lingkar studi pers, Nahari Qatiluna Firas, mengungkapkan bahwa kegiatan hari ini sangat mengesankan, seru, dan mengedukasi, serta memberikan banyak ilmu dan wawasan baru sehingga terasa menyenangkan.
“Kesan dan pesan aku untuk hari ini, acaranya sangat mengesankan, keren, seru, gokil, dan sangat mengedukasi. Kegiatan ini benar-benar menambah ilmu serta wawasan, pokoknya seru dan menyenangkan," tuturnya.
Sebagai penutup, seluruh peserta diajak berkeliling area Tempo yang meliputi Studio Tempo, ruang pembuatan konten, ruang meeting, ruang desain grafis, dan perpustakaan.
Penulis : Haifa Hana Panji Awalia


0 Komentar