Lingkar Studi Pers, Bogor – Mahasiswa, Organisasi & Masyarakat menggelar Aksi damai sebagai solidaritas dan tuntutan keadilan atas kematian Affan Kurniawan dan beberapa tuntutan lainnya. aksi ini digelar didepan gerbang Istana Kota Bogor pada Senin (01/09/2025) pukul 16.00 WIB.
Aksi damai solidaritas yang digelar oleh mahasiswa bersama elemen masyarakat bertujuan untuk menuntut keadilan atas kematian Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang dilindas kendaraan taktis kepolisian. Beberapa tuntutan lain juga diusung dalam aksi ini, yaitu, transparansi pembatalan tunjangan DPR-DPRD, menghentikan eksploitasi alam, disahkannya RUU perampasan asset, tegakkan hukum tanpa pandang bulu, dan stop refresifitas apparat.
Langkah aksi ini sempat terhenti tepat di depan starbuck Jl. Sudirman kota bogor karena dihadang oleh kepolisian, namun setelah adanya negosiasi dengan kepolisian, aksi ini tetap berjalan sebagaimana mestinya dan dilakukan didepan gerbang istana kota bogor.
Salah satu Kader Persatuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Yusril, mengatakan bahwa terdapat beberapa tuntutan yang dianggap sebagai problematika jangka panjang.
“Tuntutan utama yang kami suarakan adalah soal dugaan manipulasi tunjangan dewan. Dari Prolegnas DPR tahun 2024 ada 178 RUU yang sudah dirancang, tetapi hingga kini belum juga disahkan," jelas Yusril, kader PMII Kota Bogor.
Menanggapi kasus kematian affan, Ia menegaskan agar aparat polisi bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi.
"Aparat kepolisian harus bertanggung jawab dengan menegakkan proses hukum yang ada serta menyikapi warga korban secara persuasif. Kami berharap seluruh tuntutan mahasiswa dapat direalisasikan oleh pemerintah," tambahnya.
Aksi dilakukan secara damai melalui orasi, pembacaan puisi, doa bersama, membentangkan poster/spanduk, serta tabur bunga sebagai simbol duka. Massa menegaskan tidak ada tindakan anarkis dalam penyampaian aspirasi.assa menegaskan tidak ada tindakan anarkis dalam penyampaian aspirasi.
Penulis: Riri Robiatul Adawiyah
0 Komentar