𝗛𝗜𝗠𝗔𝗞𝗢𝗠 𝗨𝗡𝗜𝗗𝗔 𝗦𝗮𝗺𝗯𝘂𝘁 𝗛𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗦𝘁𝘂𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗛𝗜𝗠𝗔𝗞𝗢𝗠 𝗨𝗜𝗠𝗔 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗣𝗲𝗿𝗲𝗿𝗮𝘁 𝗛𝘂𝗯𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗕𝗮𝗶𝗸 𝗱𝗮𝗻 𝗧𝘂𝗸𝗮𝗿 𝗦𝘁𝗿𝗮𝘁𝗲𝗴𝗶 𝗢𝗿𝗴𝗮𝗻𝗶𝘀𝗮𝘀𝗶

Lingkar Studi Pers, Bogor - Dalam semangat kolaborasi dan pertukaran gagasan, Himpunan Mahasiswa Sains Komunikasi (HIMAKOM) Universitas Djuanda (UNIDA) menerima kunjungan studi banding dari HIMAKOM Universitas Indonesia Maju (UIMA) pada Kamis, 4 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIDA dan menjadi ruang silaturahmi strategis antar dua organisasi mahasiswa komunikasi lintas kampus.

Undang Suryatna selaku Kepala Program Studi Sains Komunikasi mewakili sambutan dari Dekan Fisip Unida, Dr. Rita Rahmawati, menyampaikan pentingnya membangun jejaring di tengah perkembangan dunia komunikasi yang kini semakin dinamis akibat disrupsi teknologi dan kecerdasan buatan.

‎“Kolaborasi seperti ini bukan hanya penting, tapi krusial untuk membangun komitmen komunikasi yang kuat dan adaptif di masa depan. Dunia komunikasi hari ini menuntut kita untuk tidak berjalan sendiri,” jelasnya.

‎Studi banding ini bertujuan untuk memperkuat relasi kelembagaan, memperluas wawasan pengelolaan organisasi, serta menjadi forum inspiratif untuk berbagi praktik terbaik antar HIMAKOM dari dua universitas. Kedua belah pihak menampilkan suasana hangat dan saling menghargai, menjadikan forum ini lebih dari sekadar kunjungan formal.

‎Ketua HIMAKOM UNIDA Ahmad Manarul Hidayattullah menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ruang studi banding, tetapi juga pintu awal untuk kolaborasi berkelanjutan antar HIMAKOM.

‎“Saya harap dari pertemuan ini akan tumbuh lebih banyak program kerja bersama, sinergi ide, dan pembangunan karir yang berkelanjutan,” ungkapnya.

‎Ketua HIMAKOM UIMA Ariyo Febrianto menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari tuan rumah. Ia menekankan bahwa kehadiran mereka bukan sebagai pihak yang ingin menggurui, tetapi sebagai rekan belajar yang ingin memperluas sudut pandang dan memperdalam strategi dalam menghadapi tantangan organisasi mahasiswa saat ini.

‎“Kami datang bukan karena tahu segalanya, tapi karena ingin belajar. Ini bukan cuma soal organisasi, tapi tentang temu, cerita, dan perjalanan. Harapannya, silaturahmi ini bisa terus berlanjut menjadi kolaborasi yang nyata,” ucapnya.

‎Tidak hanya dari unsur mahasiswa, apresiasi dan dukungan juga datang dari para pembimbing dan akademisi. Pembimbing HIMAKOM UIMA Ibu Veronika Setyadji, S.Sos, MA, menyampaikan bahwa pertukaran ide seperti ini adalah momen berharga yang membuka ruang kolaborasi intelektual dan emosional antarmahasiswa lintas daerah.

‎Setelah sesi sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan profil organisasi dari HIMAKOM UNIDA, dilanjut dengan presentasi program kerja dari tiga divisi utama: INFOKOM (Informasi dan Komunikasi), MINBAK (Minat dan Bakat), dan PEMAS (Pemberdayaan Masyarakat). Kegiatan juga diisi oleh pemaparan dari Wakil Ketua HIMAKOM UIMA yang menjelaskan filosofi logo, struktur birokrasi, dan rangkaian program kerja andalan mereka.

‎Diskusi berlangsung dinamis, disertai dengan sesi tanya jawab yang menggambarkan antusiasme dari kedua belah pihak dalam menggali kekuatan masing-masing organisasi.

‎Salah satu kesan datang dari Nazwa Ayu Nindita, Bendahara HIMAKOM UIMA, yang merasa kegiatan ini sangat membuka perspektif baru.

‎‎“Seru banget! Kita jadi tahu sistem organisasi HIMAKOM di kampus lain, nambah relasi juga. Semoga hubungan ini nggak cuma sampai di sini, tapi terus terjalin dan berkembang ke depannya," katanya.

‎Sementara itu, Ketua Pelaksana dari HIMAKOM UIMA azizah sholy fauziah menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi kenangan positif dan titik awal untuk kerja sama strategis di masa depan.

‎“Semoga ini bukan yang terakhir. Mari jadikan pertemuan ini sebagai peluang tumbuh bersama,” ungkapnya.

‎Melalui studi banding ini, HIMAKOM UNIDA dan HIMAKOM UIMA berharap dapat terus saling mendorong dalam semangat pertumbuhan, pertukaran pikiran, serta kerja sama yang relevan di masa depan. Acara ini menjadi pengingat bahwa perjalanan organisasi bukan soal siapa yang paling unggul, tetapi siapa yang paling terbuka untuk tumbuh bersama.


Penulis: Anna

Posting Komentar

0 Komentar