𝗛𝗶𝗷𝗮𝗯 𝗕𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻: 𝗧𝗶𝗮𝗿𝗮 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻, 𝗠𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗶 𝗨𝗻𝗶𝗱𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗮𝘀𝘂𝗸 𝟭𝟮 𝗕𝗲𝘀𝗮𝗿 𝗠𝗶𝘀𝘀 𝗛𝗶𝗷𝗮𝗯 𝗝𝗮𝘄𝗮 𝗕𝗮𝗿𝗮𝘁

Lingkar Studi Pers, Bogor - Hijab seringkali dianggap sebagai pembatas ruang gerak perempuan, namun hal ini justru dibantah oleh Tiara Ramadhan, mahasiswi semester 4 Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Djuanda (Unida) Bogor. Melalui ajang Miss Hijab Jawa Barat 2025, Tiara membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang untuk mengeksplorasi diri dan tampil aktif di ruang publik.

Tiara terpilih sebagai salah satu dari 12 finalis terbaik dalam ajang bergengsi tersebut, yang digelar pada 25 Mei 2025 di Hotel Flower Garden, Bandung. Ia juga dipercaya menjadi Ambassador Unida, membawa nama baik kampus ke kancah provinsi.

“Saya tidak menyangka bisa sejauh ini dan bertemu dengan perempuan-perempuan hebat yang punya visi yang sama ingin memberi dampak, ingin aktif, dan ingin menunjukkan bahwa hijab bukan batas, tapi kekuatan,” tutur Tiara.

Perjalanan Tiara dimulai ketika Ia mendapatkan informasi tentang ajang Miss Hijab melalui grup pesan kampus. Dengan semangat dan keberanian, Ia langsung berkonsultasi dengan kakak tingkat, dan memutuskan untuk ikut mendaftar.

Tiara mengaku bahwa motivasi terbesarnya adalah keinginan untuk membanggakan keluarga dan mengharumkan nama baik Universitas Djuanda di tingkat provinsi. Selain itu, Ia ingin menunjukkan bahwa perempuan berhijab juga bisa berprestasi dan menjadi pemimpin tanpa meninggalkan jati diri dan fitrahnya.

Menariknya, selama mengikuti proses seleksi, Tiara justru merasa sangat dimudahkan dalam segala hal. Pihak kampus memberikan dukungan penuh secara moral dan material. Gaun yang ia kenakan saat tampil di dapat dari endorse butik Aisya Argubi, sementara video presentasi sebagai salah satu syarat seleksi dibantu oleh teman-teman sekelasnya.

“Alhamdulillah, dari mulai pendanaan sampai kebutuhan lomba, semua diberi kelancaran. Saya merasa benar-benar didukung dan tidak sendiri,” ungkapnya.

Mengikuti ajang ini juga menjadi pengalaman pertama Tiara pergi keluar kota sendiri. Meski sempat gugup, ia menganggap momen ini sebagai bentuk pembelajaran dan pembuktian diri bahwa perempuan bisa mandiri dan berani keluar dari zona nyaman.

Melalui ajang ini, Tiara menyampaikan pesan penting bagi seluruh perempuan, khususnya yang mengenakan hijab

“Walaupun kita perempuan berhijab, jangan mau dilecehkan atau dianggap kecil. Kita juga punya hak untuk memimpin, untuk tampil, dan untuk memberi perubahan selama tetap menjaga nilai dan fitrah kita sebagai perempuan Muslimah.”

Kisah Tiara Ramadhan adalah bukti nyata bahwa hijab bukanlah batas, melainkan pintu untuk mencetak prestasi dan menginspirasi. Dengan semangat dan keberanian, ia membawa pesan bahwa perempuan bisa berdaya, bersuara, dan berdampak tanpa meninggalkan jati diri.


penulis : Cimi

Posting Komentar

0 Komentar