Milad ke-29, HIMPROMAFET Gelar Webinar Nasional

Lingkar Studi Pers, Bogor (26/03) - Dalam rangka milad ke-29, Himpunan Profesi Mahasiswa Peternakan (HIMPROMAFET) menyelenggarakan webinar nasional pada Rabu, (24/03) secara virtual melalui zoom meeting.


Webinar ini mengusung tema "Menghadirkan Protein Hewani pada Menu Keluarga Pedesaan." Viona Oktavia selaku ketua HIMPROMAFET mengatakan, 

"Mengambil tema tersebut karena, berdasarkan tridarma perguruan tinggi salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Ternyata masih banyak permasalahan yang di pedesaan salah satunya masih banyak terjadinya penyakit stunting. Maka dari itu, kami mahasiswa dan mahasiswi peternakan Universitas Djuanda (UNIDA) merasa terpanggil untuk menyelesaikan masalah tersebut."


Webinar ini dimulai pukul 08.00 WIB. Dihadiri oleh empat narasumber yang dipandu oleh Catra Diwangkara, selaku moderator.

Narasumber pertama, yakni Markus Susanto, SE.MH.ICC menyampaikan materi mengenai "Maggot BSF untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian Protein." Maggot yang dihasilkan yaitu dari Black Soldier Fly (BSF). Ia menyampaikan, untuk menghasilkan maggot harus dilakukan Bio Conversion dengan cara mengumpulkan sampah organik, disimpan dalam kolam biopon, dan akan menghasilkan larva maggot untuk pakan ikan dan ayam.


Narasumber kedua, yakni Slamet Wuryadi SP. MP. Ia menyampaikan mengenai peluang dalam membudidayakan puyuh. "Berdasarkan hasil penelitian laboratorium di Balai Penelitian Ternak, bahwa telur puyuh itu terbaik," ucapnya.


Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, M.S. selaku narasumber ketiga menyampaikan mengenai "Mengembangkan Kambing di Pedesaan."

Ia mengatakan, "Populasi kambing di Indonesia masih 17,6 persen. Jika dikelola dengan benar, ternyata prospektif."


Narasumber keempat, yakni Prof. Dr. HM. Winugroho, M.Sc. ia memaparkan mengenai "Universitas Membangun Desa." Ia mengatakan, "Desa adalah cikal bakal maju tidaknya suatu negara." Dalam pemaparannya, ia menyampaikan berdasarkan fakta bahwa tingkat stunting di pedesaan masih tinggi. 


Restu Gumelar selaku ketua pelaksana mengatakan, "Tindak lanjut dari webinar ini yaitu melakukan kerja sama dengan 4 pemateri dari masing-masing bidangnya. Salah satunya gerakan desa emas, yang di bogor ini udah ada kurang lebih 7 desa dan kita pun dihibahkan 1500 puyuh oleh salah satu pemateri untuk nanti salah satu desa binaan kita," ucapnya.

(ND)

Posting Komentar

0 Komentar