Pemira BEM FH Jalur Online: Diharapkan Mendapat Pemimpin Yang Terbaik


CIAWI - Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor menggelar debat diskusi terbuka antar Pasangan Calon (PASLON) Gubernur dan Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH periode 2018-2019 di Gedung Fakultas Hukum pada Kamis, 4 Oktober 2018.
Terdapat 2 Paslon dalam Pemilihan Raya (PEMIRA) kali ini, diantaranya Paslon nomor 1 yaitu Irfan Saputra dengan wakil Fikri Muhammad, dan Paslon nomor 2 oleh Nur Oktaviana dan Rusdi Cassidy.

Reformasi Pergerakan BEM FH untuk Fakultas Hukum Jaya menjadi tema debat kandidat kali ini, hal tersebut membuat kedua Paslon bertekad untuk memajukan potensi sumber daya manusia di FH. Namun tentunya kedua Paslon memiliki visi serta misi yang berbeda.


Terdapat 3 sesi debat yang dipimpin oleh moderator, diawali dengan masing-masing calon Gubernur menyampaikan visi dan misi, kemudian dilanjut sesi tanya jawab dari moderator, dekan, dosen, dan peserta pemilu, serta bagian terakhir yakni tanya jawab antar Paslon mengenai visi dan misi dari kandidat lawan.
Debat ini berlangsung riuh, ruang kelas di FH yang digunakan sebagai tempat debat kandidat dipadati peserta Pemira yang turut mendukung kedua calon.
Selain dipadati oleh peserta, dekan dan dosen pun ikut menyaksikan kemeriahan acara debat tersebut. Salah satu dosen FH menghantarkan semangat dan jangan berkecil hati kepada kedua pasang kandidat.


"Yang tidak terpilih jangan berkecil hati, harus tetap ikut dan mendukung program dari yg telah terpilih." Tutur Dr.Dadang Supriyatna S.H., M.H selaku dosen FH sebelum meninggalkan ruangan.

Kandidat Wakil Gubernur nomor urut 1, Fikri Muhammad juga menuturkan siapapun yang terpilih, harus bertanggung jawab dan memajukan FH sepenuh hati dan kemampuan, juga mendapat dukungan penuh.

"Siapapun yang terpilih nanti harus didukung dalam upaya membangun BEM FH, kedepannya saya juga berharap BEM FH menjadi pengebrak diantara BEM Fakultas lainnya dimana BEM FH menjadi poros perubahan mahasiswa yang kritis dan kreatif." Ujar Fikri.

Metode pemilihan kali ini berbeda dengan Pemira sebelumnya, dimana pemilihan dilakukan secara online yang dibuka pukul 11.00 hingga pukul 22.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Peserta Pemira pun merupakan mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif FH. (Widsar/Els)

Posting Komentar

0 Komentar