Setelah selama setahun tidak melaksanakan sarasehan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda Bogor akhirnya menyelenggarakannya pada Sabtu (06/01) dan Minggu (07/01) di Villa Nafkah, Cikereteg, Sukabumi. Sarasehan ini diikuti oleh mahasiswa Semester 1 dan Semester 3.
Ada yang berbeda pada sarasehan ini, pasalnya kali ini mengusung tema dari bahasa daerah yaitu bahasa sunda. Tema yang diusung adalah "Bengkung ngariung bongkok ngaronyok" yang berkaitan dengan kebersamaan dan kerja sama. Tak lupa dengan jargon "FISIP-FISIP-FISIP, kudu akur sauyunan!" yang mempunyai arti yang positif, yaitu semua keluarga FISIP harus tetap rukun. Selain mengusung tema bahasa sunda, nama-nama kelompok peserta menggunakan nama makanan yang berasal dari Sunda diantaranya adalah, Getuk, cucur, comet, dan lain sebagainya.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini diawali dengan sambutan oleh Dekan FISIP yaitu Denny Hernawan, Drs., M.A. yang sekaligus meresmikan dibukanya sarasehan. Gemuruh tepuk tangan dari para peserta dan panitia pun disambut dengan hangat dan sangat meriah. Selain itu ada sambutan dan materi-materi lain. Seperti dari motivator asal Politeknik Negeri Semarang, Bagas Saputro, yang menyampaikan materi tentang kepemimpinan. Masih teringat jelas empat kata dari sang motivator untuk seorang pemimpin, yaitu "Planning, do it, evaluation, and reward or punishment."
Adapula Robby yang pernah menjabat sebagai Ketua Perhumas Bogor yang menyampaikan berbagai hal tentang organisasi dan mahasiswa. Robby memberikan beberapa pencerahan tentang kehidupan mahasiswa yang mungkin selama ini dilakukan secara tidak sadar.
Selain tentang materi ada juga acara api unggun dan penampilan pentas seni dari para peserta yang ditampilkan secara berelompok. Para peserta memberikan penampilan terbaik mereka untuk memeriahkan malam yang semakin akrab.
Seperti acara sarasehan lainnya, setelah shalat Subuh berjamaah para peserta dibariskan secara perkelompok untuk mengikuti kegiatan review materi yang diadakan oleh panitia dan demisioner, dengan tujuan untuk melatih mental, kebersamaan, serta kedisiplinan antar kelompok peserta. Review materi ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan sangat dihindari oleh kelompok peserta dikarenakan banyak yang merasa takut saat memasuki per pos untuk dilatih mentalnya. Namun, pada akhirnya kegiatan inilah yang paling dikenang.
Menjelang siang hari para peserta pun diajak untuk ke lapangan mengikuti kegiatan senam pinguin dilanjutkan dengan outbond. Di sinilah para peserta dilatih kesabaran, kekompakkan dari setiap kelompok, untuk mengikuti arahan dari panitia. Kegiatan ini sangat menghibur untuk para peserta sekaligus jadi ajang refreshing setelah review materi.
Saat tiba di penghujung acara panitia pun mempersiapkan bakti sosial di aula untuk anak yatim piatu di sekitar villa dan diwakili oleh para ketua kelompok untuk memberikan bingkisan. Setelah itu para panitia mengumumkan reward untuk para peserta. Inilah yang benar-benar ditunggu dari setiap kelompok, kategorinya antara lain pensi terbaik yang dimenangkan oleh kelompok Getuk yang menampilkan sulapnya, yel yel terbaik diraih oleh kelompok Cireng, name tag terkreatif diraih oleh Dewi Kurnia Yang membuat name tag menyerupai kamera .
Tujuan acara sarasehan inipun untuk mempererat tali silaturahmi untuk membentuk kekeluargaan dari setiap angkatan, perkenalan para dosen fisip serta tentang sejarah kefisipan. Agar tidak ada lagi yang canggung ataupun segan untuk bertegur sapa. Adapun kesan dan harapan dari salah satu peserta dari Ilmu komunikasi, Frasasthi Ramashita, "Saya merasa senang mengikuti acara ini karena acara inipun menumbuhkan kekompakkan dan menjalin hubungan yang baik antar angkatan per semester dan Harapannya setelah diadakan acara sarseh ini yaitu khususnya untuk Semester 1 dan semester 3 terus bekerja sama karna nantinya akan menjadi partner dalam organisasi internal fakultas dan juga organisasi universitas agar fisip menjadi kahiji". Tuturnya. (Zahrah)
.jpg)
0 Komentar