Lingkar Studi Pers, Bogor — Anna Nur Aulia, mahasiswi Universitas Djuanda, berhasil meraih prestasi membanggakan sebagai pemenang Lomba Monolog Tingkat Nasional. Di balik prestasinya itu, tersimpan perjuangan dan kisah inspiratif yang layak diapresiasi.
Anna membagikan kisahnya melalui wawancara singkat. Ia berkata bahwa ketertarikannya pada dunia teater bermula sejak duduk di bangku kelas 3 SMP.
“Pertama kali aku terjun di dunia teater itu kelas 3 SMP. Waktu itu aku ditunjuk buat ikut lomba monolog dan Alhamdulillah langsung mendapat Juara 1 tingkat Kabupaten Sukabumi,” ujar Anna.
Pengalaman tersebut menjadi titik awal yang membuka pandangannya terhadap teater. Ia menyadari bahwa teater adalah bentuk kesenian yang kompleks dan penuh warna.
“Di dalamnya kita belajar olah tubuh, olah vokal, olah rasa, dan lain sebagainya. Kita juga diajarin menari dan menyanyi, sedangkan aku pribadi memang senang banget sama tari tradisional dan bernyanyi. Itu yang bikin aku nyaman dan betah di dunia teater,” tambahnya.
Selama memasuki dunia teater, Anna berkata ia punya salah satu karakter yang begitu membekas di hatinya. Ia mengaku sangat nyaman dalam memerankan karakter Anah dalam naskah monolog berjudul “Tineung” yang ditulis sekaligus disutradarai oleh Achmad Dayari.
“Saat itu pertama kalinya saya merasa nyaman dengan tokoh yang diperankan yaitu tokoh Anah. Dengan 3 kali pertunjukan, saya merasa itu adalah pertunjukan yang khidmat,” ungkapnya.
Perjalanan Anna Menjadi Duta Wisata Sukabumi 2024
Selain aktif di dunia teater, Anna turut berpartisipasi dalam kegiatan bertemakan sosial budaya. Ia terpilih sebagai Duta Wisata Sukabumi pada tahun 2024. Anna bercerita bahwa keikutsertaannya dalam ajang Duta Wisata Kabupaten Sukabumi bermula dari rekomendasi guru teaternya. Ia pun mendaftar dengan mengirimkan daftar riwayat hidup atau CV dan sejumlah sertifikat prestasi. Pada tahap unjuk kabisa, Anna menampilkan tari Jaipong sebagai bentuk kecintaannya terhadap seni tradisional. Sementara itu, saat sesi deep interview, ia juga sempat menunjukkan sedikit penampilan monolog. Hal inilah yang kemudian menarik perhatian juri hingga akhirnya Anna terpilih sebagai Mojang Parigel (berbakat) dalam ajang tersebut.
Ketika ditanya mengenai motivasinya untuk terus aktif dalam berbagai kegiatan, Anna mengungkapkan bahwa ia percaya hal-hal kecil dapat membawa perubahan besar. Bagi Anna, mengikuti kegiatan positif bukan hanya sekadar menambah pengalaman, tapi juga menjadi cara untuk terus belajar dan tumbuh sebagai pribadi. Ia meyakini bahwa hidup adalah ruang belajar yang tak pernah berhenti.
Pesan Motivasi
Anna menutup wawancara dengan pesan motivasi bagi mahasiswa lain yang masih dikuasai oleh rasa kurang percaya diri untuk terus melawan rasa tersebut.
“Menurutku, rasa kurang percaya diri adalah hal yang wajar. Namun, hal ini jangan sampai membuat kita terhalang dari semua potensi yang bisa kita raih. Percayalah, setiap orang memiliki minat dan bakatnya masing-masing, dan untuk menggapainya, kita perlu percaya diri dan juga kerja keras," ujar Anna.
“Percayalah, ketika kita yakin dan berusaha mendapatkan sesuatu, seluruh jagat raya akan membantumu untuk meraihnya. Maka, mulailah dengan hal kecil yang bisa kita lakukan, sebab hal kecil itu bisa mengubah segalanya," tambahnya.
Penulis: Naisya Ribbia
0 Komentar