𝗛𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗕𝗕𝗠 𝗥𝗲𝘀𝗺𝗶 𝗡𝗮𝗶𝗸, 𝗕𝗲𝗴𝗶𝗻𝗶 𝗧𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗽𝗮𝗻 𝗦𝘂𝗽𝗶𝗿 𝗔𝗻𝗴𝗸𝗼𝘁 𝗞𝗼𝘁𝗮 𝗕𝗼𝗴𝗼𝗿



𝗟𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝗿 𝗦𝘁𝘂𝗱𝗶 𝗣𝗲𝗿𝘀, 𝗕𝗼𝗴𝗼𝗿 (𝟵/𝟵) — Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diresmikan pemerintah pada (3/9) lalu, menuai keluhan dari sejumlah supir angkutan kota (angkot) Bogor. 


Pasalnya, hal tersebut menyebabkan para supir jangkot menaikkan tarif sebesar Rp1.500, yang awalnya hanya Rp3.500 menjadi Rp5.000.


Melihat banyaknya rute angkot di Kota Bogor yang mengharuskan penumpang transit beberapa kali, membuat supir angkot merasa iba. Ia pun merasakan penurunan jumlah penumpang yang didominasi pelajar. 


"Kasihan pelajar yang uang sakunya kadang Rp15.000 hingga Rp20.000. Belum lagi yang naik angkot untuk sekolah harus dua atau tiga kali dengan tarif angkot sekian, dan pulang pergi," ucap Andi, salah satu supir angkot Kota Bogor. 


Andi menyebut, kenaikan harga BBM juga berdampak pada setoran mobil angkot terhadap pemiliknya. "Harga BBM naik, setoran juga ikut naik. Awalnya 100 ribu jadi 120 ribu per hari," ucapnya. 


Selain itu, lanjut Andi, ia mengeluhkan BisKita yang masih mendapat subsidi dari pemerintah. Di tengah kenaikan harga BBM yang mempengaruhi naiknya tarif ongkos, BisKita tetap menetapkan tarif secara gratis. 


Ia berharap, agar pemerintah kota (Pemkot) Bogor segera memberikan tarif untuk BisKita supaya bisa bersaing secara sehat dengan para angkutan kota (angkot) yang ada di Kota Bogor.


Para supir angkot berharap, agar pemerintah segera mengambil tindakan soal kenaikan harga BBM. 


"Jika kedepannya BBM tetap naik, ya pasti kita (supir angkot) bakal ikut menyampaikan aspirasi seperti halnya yang dilakukan mahasiswa," tutur Andi. 



(FH/SM)

Posting Komentar

0 Komentar