Aksi Penolakan Omnibus Law Di Istana Merdeka



Jakarta- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan serikat buruh menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja, di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis (08/10/20) dimulai pukul 11.00 WIB.

Menurut Remy Hastian selaku Koordinator BEM SI, menyatakan bahwa aksi pada hari ini akan diikuti sekitar 5000 massa aksi yang akan berdemonstrasi di depan istana Jakarta, yang merupakan bagian dari BEM dari seluruh indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek. 

Remy menambahkan, aksi kali ini akan berfokus untuk untuk menolak Omnibus Law Cipta Kerja dan mendesak pemerintah agar segera mengluarkan PERPPU Omnibus Law. "Kami sangat menolak dengan disahkannya RUU Cipta Kerja Omnibus law ini, dan mendesak bapak Presiden mengeluarkan PERPPU, fokus kami ke Presiden dulu," ujar Remy.

Pantauan dilapangan sekitar pukul 15.00 WIB kondisi sekitar di Jalan Merdeka Barat, terjadi bentrok antara massa aksi dengan pihak kepolisian. Gas air mata dan water canon diarahkan pada gerombolan massa aksi. Selain itu, massa aksi yang berada di Simpang Harmoni dipinta mundur dengan adanya intruksi dari Kombes POL Heru Novianto dengan mengajak massa aksi bernegoisasi terkait rencana aksi ke Istana Jakarta. “Jika tidak bisa kita bicarakan, kembali saya ingatkan kalian sudah tidak tertib dan anarkis saya akan mengambil tindakan tergas," ujar Heru.

Massa aksi yang berada di sekitar patung kuda terus dipaksa mundur. Hingga pada pukul 17.30 WIB massa aksi mulai meninggalkan lokasi. (Sidi/Sofi)

Posting Komentar

0 Komentar