Selain Curah Hujan Tinggi, Inilah Penyebab Banjir Bandang di Cicurug Sukabumi




Banjir bandang yang terjadi dan menerjang tiga kecamatan yakni Cicurug, Cidahu, dan Parungkuda menjadi perhatian publik Indonesia. Titik terparah korban banjir bandang berada di lokasi di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug. Banjir bandang pun menerjang ratusan rumah-rumah warga. 

Menurut Anita Mulyani sekretaris BPBD Sukabumi mengatakan, bahwa banjir bandang yang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi akibatnya tersendatnya aliran sungai yang datang dari hulu sungai.

"Awal mula banjir bandang ini terjadi akibat hujan dengan intensitas yang tinggi, terjadi longsor dibagian bukit gunung salak yang pada akhirnya buah dari longsor tersebut terbawa oleh air sehingga turut membawa pohon-pohon beserta kan lumpur yang kemudian turun ke masyarakat yg bertepatan tinggal di bantaran sungai" Ujar Anita.

Anita menambahkan bahwa tidak seharusnya pinggiran sungai dipakai untuk membangun sebuah bangunan 
"Masyarakat tidak tepat untuk membangun sebuah bangunan pinggir sungai seperti rumah, termasuk saat itu sedang terjadi pendangkalan di sungai" tambahnya.

Menurut Anita kemungkinan sederas dan sebesar apapun hujannya tidak akan ada banjir susulan.

"Pemantauan kami saat diatas, terlihat ada sebuah mangkuk atau danau alami yang pada saat hujan terjadi si danau ini mengalami jebol yang mengakibatkan banjir jadi puncak klimaksnya kemarin saat banjir berlangsung. Jadi kemungkinan sederas dan sebesar apapun hujannya tidak akan ada banjir susulan namun waspada tetap perlu" Jelasnya. 

Hari ke hari donatur dari berbagai pihak semakin banyak. Menurut tim Tanggap Bencana BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia) kang AHY kebutuhan yang sangat urgent saai ini adalah berupa makanan siap saji. 

"sebetulnya jika kita lihat dari keadaan yang sekarang, kebutuhan yang sangat urgent adalah bahan makanan siap saji/sudah masak dan siap makan. Walaupun memang dapur umum kami kebutuhannya sudah cukup memadai" ujar AHY.

Tidak hanya makanan siap saji, AHY mengatakan kebutuhan yang diperlukan yaitu kebutuhan bayi dan alat alat pendidikan untuk anak sekolah.
"pakaian dalam khusus untuk para wanita itu masih minim sekali, tak hanya itu kami juga memerlukan kebutuhan bayi yg bisa dibilang masih kurang seperti popok, dalam segi pendidikan juga kita sangat membutuhkan seperti alat tulis, buku buku karna banyak korban yg masih sekolah dan sangat membutuhkan alat tulis" pungkasnya.

Kondisi ditempat kejadian masih memerlukan waktu untuk membersihkan jalan yang diselimuti lumpur juga sampah sampah berat dari sisa banjir, banyak relawan yang berdatangan bergantian dan saling membantu. (Sofi/Agit)

Posting Komentar

0 Komentar