𝗕𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗮𝗱𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗺𝗶𝗹𝘂 𝗟𝗲𝘄𝗮𝘁 𝗙𝗶𝗹𝗺 "𝗞𝗲𝗷𝗮𝗿𝗹𝗮𝗵 𝗝𝗮𝗻𝗷𝗶" 𝗦𝗶𝗺𝗮𝗸 𝗣𝗲𝘀𝗮𝗻 𝗠𝗼𝗿𝗮𝗹𝗻𝘆𝗮

 

Lingkar Studi Pers, Bogor — Film "Kejarlah Janji" dipilih untuk mengedukasi pemilih pemula dalam menghadapi pesta demokrasi 2024 pada acara Nonton Bersama yang digelar Universitas Djuanda (UNIDA) berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, di Aula BYC, Lantai 5 UNIDA, Sabtu (28/10). 


Film yang disutradarai Garin Nugroho ini, mengisahkan tentang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan segera berlangsung di tahun 2024 nanti. 


Film ini menyentil isu pilkades dan pemilu yang sarat akan serangan pajar dan politik dinasti. 


Film ini juga mengajak masyarakat untuk merubah perilakunya dalam menghadapi pemilu agar bijak dalam menggunakan hak suara, tidak menjatuhkan lawan, menolak politik uang, dan memilih pemimpin yang kerjanya nyata. 


Kisahnya berawal dari keluarga Pertiwi, perempuan yang memiliki tiga anak yakni Sekar, Adam dan Isham. Pertiwi yang dikenal sebagai sosok perempuan yang mandiri karena mampu menghidupi ketiga anaknya seorang diri dan menghadapi ketiga anaknya yang sedang berjuang mencapai keinginan. Salah satunya Adam, anak sulungnya yang menaruh dendam terhadap Janji Upaya, kades yang menjabat selama dua periode dan yang berhasil mengalahkan ayahnya itu dalam pilkades. 


Alur ceritanya mulai menarik ketika suasana memanas, riuh dan tegang di desa terjadi menjelang pilkades lantaran Janji Upaya yang mencalonkan sebagai kades untuk ketiga kalinya, berhadapan dengan pesaing yang licik dan menghalalkan segala cara untuk menang. 


Namun, di tengah panasnya menjelang pilkades, anak-anak Pertiwi dikejutkan fakta baru yakni ibunya akan menikah lagi dengan lelaki yang tak lain ialah Janji Upaya, kades yang mencalonkan diri untuk tiga periode. 


Suasana semakin memanas akibat gosip pribadi antara Pertiwi dan calon kades Janji Upaya yang menyebar di media sosial diketahui masyarakat desa. 


Salahudin, anggota KPU Kabupaten Bogor menyebut, terdapat beberapa pesan yang disampaikan melalui film ini, salah satunya cerdas dalam memilih pemimpin dan menghindari cara-cara licik yang dilakukan para calon. 


"Hanya pemilu kali ini saja KPU membuat film yang berkolaborasi dengan sutradara kenamaan yakni Garin Nugroho, yang tak lain tujuannya adalah bisa memberikan edukasi tentang politik khususnya menghadapi pemilu terhadap pemilih pemula. Dengan film ini, jadilah pemilih pemula yang demokrasi, dan mahasiswa bisa menangkap pesan dari film ini," terang Salahudin. 


Salahudin menambahkan, film ini diharapkan dapat membangun kesadaran mahasiswa UNIDA untuk lebih bijak menggunakan hak suaranya pada pemilu mendatang. 


"Lewat film ini juga, kita diajak untuk tidak menggunakan, menyalahkangunakan media sosial karena dapat membawa pengaruh besar seperti menerima informasi yang belum tentu benar," imbuhnya.


Rafi Magfiroh, salah satu peserta mengungkap, film yang sangat sesuai dengan situasi di Indonesia saat ini, memberikan contoh kepada generasi muda untuk melakukan hal baik dan mengindari kesalahan serupa. 


"Pesan moral yang aku tangkap salah satunya yaitu bahwa dalam dunia politik akan selalu berhadapan dengan kelicikan, sifat untuk menjatuhkan lawan. Oleh karenanga, generasi muda kedepan harus menjadi calon pemimpin yang benar, jujur dan adil," ungkapnya. 



Reporter: Yulia Dwi Lestar/Ratu Agny Aprilia

Editor: Siti Zulfa Fauziah

Posting Komentar

0 Komentar