‎𝗘𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 𝗞𝗿𝗲𝗮𝘁𝗶𝗳: 𝗞𝗿𝗶𝘀𝗶𝘀 𝗕𝘂𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗔𝗸𝗵𝗶𝗿, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗠𝗼𝗺𝗲𝗻𝘁𝘂𝗺 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗕𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗿𝗶𝗻𝗼𝘃𝗮𝘀𝗶

‎Lingkar Studi Pers, Bogor – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Djuanda menggelar Webinar Nasional melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu, 12 Juli 2025, mulai pukul 09.30 WIB hingga selesai.

‎Dengan mengusung tema “Cerdas Berinvestasi: Mendukung Ekonomi Kreatif Lokal”, webinar ini diharapkan menjadi wadah edukasi bagi masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam mendukung ekonomi kreatif di tengah krisis, khususnya dalam mendorong pertumbuhan pelaku usaha lokal yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

‎Acara ini menghadirkan tiga pemateri utama yang kompeten di bidangnya, yakni dari kalangan akademisi, legislatif, dan pelaku UMKM.

‎Dosen Senior Universitas Medan, Indra Maipita, selaku pemateri pertama, memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif harus dilihat dari berbagai aspek, mulai dari pemahaman terhadap kebutuhan zaman, pergeseran demografi, hingga komposisi penduduk di Indonesia. Ia juga menegaskan pentingnya adaptasi teknologi dalam meningkatkan nilai jual suatu produk.

‎“Jika Anda masih berpikir membawa masa lalu ke hari ini, maka Anda akan tergilas, sebab orang lain berpikir bagaimana membawa masa depan ke hari ini,” ujarnya.

‎Sektor UMKM disebut berperan vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hingga 97% tenaga kerja, dengan tingkat pertumbuhan mencapai 82,6% per tahun. Hal ini disampaikan oleh Ilham Permana, anggota Komisi VII DPR RI.

‎ “Terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif seperti seni budaya, film, fesyen, hingga aplikasi digital yang berkontribusi besar terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, dan investasi, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 82,6% per tahun,” jelasnya.

‎Selanjutnya, Maulita Putri, salah satu pelaku UMKM yang telah melewati berbagai krisis ekonomi, mulai dari kenaikan harga bahan baku, keterbatasan sumber pendanaan, rendahnya daya beli, hingga persaingan usaha yang tinggi, turut membagikan pengalamannya. Baginya, krisis bukanlah hambatan, melainkan peluang untuk tumbuh melalui inovasi dan adaptasi digital.

‎“Krisis bukanlah akhir, tapi momentum untuk bangkit dari kegagalan dengan terus berinovasi, membangun jaringan, dan fokus pada value serta kebutuhan pasar,” ungkapnya.

‎Di akhir sesi, Luqman Hakim selaku ketua pelaksana menyampaikan harapannya atas terselenggaranya webinar ini:

‎“Semoga para pelaku UMKM dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh para narasumber dan mampu menerapkannya dalam kegiatan usaha mereka,” tuturnya.


Penulis: Riri Robiatul Adawiyah 

Posting Komentar

0 Komentar